Jumat, 11 Mei 2012

ilmu



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

paragraf 
sudah dilaksanakan dengan cukup baik. Dalam membuatsuatu paragraf kita harus mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah paragraf.Paragraf yang akan dibuat harus dapat mempunyai kepaduan antara paragraf yang lain. Kepaduan
paragraf 
dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapanpengait antar kalimat. Disini kita di tuntut agar mampu membuat suatu paragraph dengan baik danbenar sesuai dengan kaedahnya.1.2 Batasan Masalah1. mengetahui pengertian paragraph2. Syarat-syarat dalam membuat suatu paragraph3.pembagian paragraph menurut jenisnya4. mengembangkan suatu paragraph1.3 Tujuan PenulisanTujuan dalam penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui syarat-syarat yang harusdiperhatikan dalam membuat suatu paragraph. Dapat mengetahui macam-macam paragraf dan dapatmengembangkan suatu paragraph dengan baik dan benar.Jadi dengan penulisan makalah ini kita dapatmelatih kita dalam membuat suatu paragraf yang baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam suatuparagraph.

BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan.

Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat-kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah (Mustakim, 1994:86).

Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya.


BAB VI
PARAGRAF
6.1 Pendahuluan
Karangan dapat berbentuk sebuah paragraf atau lebih. Dengan demikian sebuah karangan pada hakekatnya merupakan kumpulan dari paragraf. Bagaimana cara pengarang menuangkan ide, perasaan, dan pikiranya ke dalam paragraf itulah yang menjadi persoalan. Jika cara menuangkan ke dalam paragraf benar. Artinya mengikuti aturan dalam pembuatan paragraf, maka kemungkinan akan menjadi karangan yang mudah dipahami dan tentunya menjadi sebaliknya jika tidak mengikuti aturan pembuatan paragraf. 
Mengikuti aturan pembuatan paragraf tidak menjadi jaminan bahwa karangan yang dihasilkan akan baik dan mudah diikuti. Masih ada aturan yang harus diikuti diluar aturan itu, yakni aturan kebahasaan. Aturan ini meliputi penerapan ejaan, pemilihan kata, dan pengkali-matan. Jika kedua aturan itu (pemaragrafan dan pembahasaan)diikuti pastilah karangan yang dihasilkan akan menjadi karangan yang mudah dipahami. Sedangkan menarik dan tidaknya masih ditentukan oleh ide yang dituangkan faktual dan tidaknya. Pembahasaan menjadi persoalan tersendiri karena pada umumnya kemampuan berbahasa baku masyarakat Indonesia kurang baik. Kemampuan ini terjadi tidak hanya dari kalangan masyarakat yang tidak terpelajar, tetapi juga dari kalangan terpelajar. Mahasiswa dari kalangan timur Indonesia dinilai oleh dosen di wilayah Jawa-Bali termasuk berkemampuan kurang dalam berbahasa Indonesia tulis. Sebagai dosen yang bertugas di wilayah timur saya menyadari benar akan rendahnya kemampuan berbahasa mahasiswa khusus dari Papua. Kemampuan ini tidak diketahui oleh masyarakat, termasuk pimpinan di Papua karena memang selama ini tidak ada informasi. Dalam laporan resmi yang diterbitkan oleh lembaga pemerintah kemampuan berbahasa Indonesia tidak dimasukkan sebagai kendala dalam peningkatan SDM di Papua. 
Sebuah paragraf sebagai karangan hanya terandung satu pikiran. Satu pikiran itu, dapat terletak di awal kalimat, akhir kalimat, atau keduanya, dapat pula seluruh kalimat itu merupakan kalimat utama. Hal ini dapat terjadi tergantung jenis paragraf yang dibuat. Paragraf itu didukung oleh semua kalimat yang ada dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat utama atau kalimat topik, kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup. Kalimat itu ini saling bertalian membentuk sutu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan yang padu.
Karangan yang terdiri lebih atas satu paragraf, paragraf-paragraf yang ada harus saling berkaitan sehingga juga membentuk satu gagasan yang lebih besar. Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan di mana suatu ide mulai dan berakhir. Oleh karena itu, seorang pembaca tidak akan dapat menghentikan begitu saja ketika sedang membaca sebelum menyelesaikan pembacaan paragraf itu. Bagaimana jika sebuah karangan atau buku tidak disusun paragraf demi paragraf. Kita akan kepayahan dalam membaca karangan atau buku itu, karena seolah-olah dicambuk untuk membaca terus-menerus sampai selesai. Kita pun akan sulit mengonsentrasikan pikiran ke dalam suatu gagasan ke gagasan lain. Dengan adanya paragraf, kita dapat berhenti sejenak untuk merenungkan tema yang terkandung di dalamnya. Di bawah ini disajikan contoh paragraf yang tidak baik. Paragraf ini diambil dari tugas masiswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar